Senin, 20 Juni 2011

NII dan Sejarahnya ( Diskusi Pohon Rindang/DPR)

Sabtu (14/5). Bertempat di bawah pohon rindang dibelakang parkir utama fakultas ekonomi Universitas Riau (UR) tepatnya dikawasan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Lembaga Pengkajian Ilmiah dan Informasi (LPII) dengan kepengurusan baru kembali melaksanakan DPR (Diskusi Pohon Rindang) yang mengangkat tema Negara Islam Indonesia (NII) masuk kampus dan yang menjadi narasumber adalah yosi kurnia miharja, mantan direktur eksekutif LPII FE UR.
Dalam diskusi tersebut Yosi menjelaskan tentang sejarah terbentuknya NII, ia mengatakan bahwa NII lahir sebagai efek dari kekecewaan umat islam terhadap kaum nasionalis yang membawa Negara Indonesia kepada bentuk Negara sekuler. NII dahulu terletak di jawa barat dan pada saat itu jawa barat mengalami kekosongan kekuasaan akibat agresi militer belanda. Pada saat kekosongan itu NII memproklamasikan kemerdekaannya. Jadi tidak benar NII Kartosuwiryo memberontak kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun dia memberontak kepada belanda yang melancarkan agresinya, artinya adalah bahwa NII Kartosuwiryo tidaklah benar mendirikan negara dalam negara, sabagaimana yang banyak orang tuduhkan yaitu Kartosuwiryo melakukan Makar.
Berkaitan dengan NII KW 9 yang hangat diperbincangkan sekarang, Yosi mengatakan bahwa jika ajaran-ajaran yang disampaikan misalnya tidak diwajibkan sholat karena belum menjadi Negara islam, hal tersebut jelas sesat, dan hal tersebut berbeda dengan NII yang diperjuangkan oleh kartosuwiryo berserta umat islam saat itu. Yosi mengatakan bahwa jika NII KW 9 mengajarkan ajaran yang sesat seperti yang disampaikan tadi maka NII KW 9 tersebut merupakan NII palsu, karena NII yang asli yaitu NII Kartosuwiryo ajarannya berdasarkan Quran dan Sunnah, jadi tidak ada penyelewengan ajaran islam.
Berkaitan dengan NII yang hangat diberitakan saat ini, yosi mengingatkan bahwa hati - hati terhadap permainan intelejen yang berniat untuk mengadu domba umat islam maupun merusak citra islam yosi juga mengingatkan sebagai umat islam kita harus hati-hati terhadap provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin menghancurkan islam.
Selanjut sebagai penutup yosi mengingatkan, NII yang tidak sesuai ajaran Islam kita semua harus menjauhinya. Sedangkan NII yang diperjuangkan oleh kartosuwiryo pada masa dahulu saudara-saudara boleh saja tidak setuju dengan perjuangannya, tetapi sebagai umat islam saudara jangan menjelek-jelekan mereka, sebab niat mereka adalah karena Allah Ta’ala dan kemajuan Islam. Wallahu A’lam Bishowab.Robbi Sunarto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar